Dana Revolusi

Biarlah waktu mengalir dalam sebuah perjalanan ini, seberkas makna janji yang terlampiaskan nafsu menggrogoti kenangan pahit semu. Awal dari sebuah kesalahan kecil pelimpahan kepada sosok manusia yang tak berarti, atas nama RAHASIA EMPAT PENGUASA JAGAT terbuka karena tolak awal untuk dikenang, makna revolusi akan selamanya terlaksana dengan tergantinya wadak lama kepada raga sejati memperbaiki kesalahan masa silam. Ketahuilah jasat yang telah tiada akan selalu mengetahui gerak langkah penggelaran janji ini, karena kuasa Alloh lah semua ini kan tampak jelas dalam permukaan.

1963 awal terang harapan dengan dikembalikannya aset milik bangsa ke pangkuan jasmaniah Negara ini, terencana dengan matangnya terlayangkan perintah untuk mengumpulkan dan menata kepada Bank central menggelar dana revolusi ini.

Sedikit demi sedikit berjalan secara terencana rapih tak tergoreskan, terduduk terdiam pada tatapan tajam akan datangnya mandat pada jiwa ini hingga awal pemulaan tatanan segi Revolusi dari titik awal bernama Nefo (New Emerging Forces) yang menyekutu untuk membantu terkumpulah beberapa aset revolusi. Tercatat US$ 450 juta di Union de Banques Suisses dan emas batang senilai 125 juta pound di Barclay’s, International Bank di London. Terpecah sebagai ketahanan rencana awal lagi masing-masing US$ 250.000 pada Guyerzeller Zumont Bank di Zurich, dan Bank Daiwa Securities di Tokyo. Hancur bagai debu berterbangan karena tergores nafsu binatang yang besar, semua ini tersiapkan untuk penggelaran awal pembentukan infrastruktur dalam negeri.

Dana Revolusi inilah kata yang pantas terdengar dikuping kalangan pengharap yang mencoba menyelesaikannya, malam gelap menjadi saksi perencanaan penggelaran agar semua ini berjalan dengan takdir yang dituliskan. Ketika kesemuanya ini tak lagi menjadi sesuatu yang rahasia terbeberkan oleh publik kalangan perbankan dunia, bahkan proses pelalihan tak lagi beraturan berdalih atas nama semangat kesejahteraan umat ketahuilah bahwa penggelaran awal ini sangat lah melelahkan tergapai dalam rayuan untuk berserikat mengumpulkan kekuatan dalam bertahannya rencana abadi. Berjalan merangkul petinggi dunia luar sana, dan menjelaskan makna tatanan kepada empat imam pemersatu dari kepercayaan.

Rencana awal yang matang tiba-tiba terpagar oleh rasa penghianatan, penggelaran tatanan hidup dunia baru pun tersentak berantakan sudah bukan rahasia lagi bahkan seberkas kertas yang tersusun rapih membentang dalam ukuran nyata kini tak ada artinya lagi.

Ketika pin sandi-sandi berterbangan mengatas namakan penggelar berharap terselesaikannya urusan aset ini dengan mulusnya hingga rekaan cerita dalam dunia perbankan pun deras memberikan angan kepada manusia yang mengataskan penyelesai.Ingat lah..Emas lantakan dan uang US$ 450 juta yang diharapkan tak berwujud.Ketahuilah Dana Revolusi pada tahun 1987 Bank Indonesia telah menerima dari dana tersebut sekitar US$ 550 ribu ditambah Rp 1,5 milyar,selain itu US$ 250 ribu dari Bank Guyerzeller Zumont, dan US$ 250 ribu di Bank Daiwa Securities. Uang ini semua masuk ke kas negara pada 1 Oktober 1987 bersetatus Dana tak Bertuan. Di kenang rekening di Union de Banques Suisses, Schweizerische Bank Geselinschaft Bern, Switzerland, Nomor GF 90074891 tercatat dalam buku hitam yang suatu saat akan di mintai pertanggung jawabannya, tak sedikit pun dari pihak tatanan penggelar menghadapi kerugian.Teruslah berikrar bahwa kesemuanya ini dapat terselesaikan dengan cara ku,dengan orang-orang ku, dan dengan sistim yang ku pegang sebagai pelimpah tunggal aset Revolusi ini, ingat dengan bukti apa kesemua nya menjadi wujud yang nyata.

Apakah tampil dalam segi kepahlawanan kita dapat bangga dan adakah sebuah nama yang besar tak tercoretkan dalam sejarah Revolusi besar bangsa ini tertakdir atas nama yang tak berarti dan perananya menggetarkan seruan semua jagat di muka bumi ini ialah Alloh beserta Rosulnya yang dipercaya mampu mengadakan revolusi menyeluruh kepada bumi cakrawala ini.

Ketahuilah bahwa aset Dana Revolusi ini telah musnah ditelan nafsu membuta manusia, sadarilah bahwa kesemuanya ini adalah angan liar nafsu sesaat kita yang membawa bukti atas nama yang ingin di kenal sebagai pendobrak system ketatanan pensejahteraan umat inilah bukti nyata sandiwara kata AKU terdepan agar semua meyakini ataupun terpercaya bagi kalangan nafsulialisme.

Considering this statement, which was written and signed in November, 21th 1963 while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were just obtained.’ The Green Hilton Agreement’ pecahkan lah makna ini sebagai lahirnya tatanan baru yang abadi tersusun rapih pada dasar kitab yang terang sebagai awal penagih janjian 17081945 tarsimpan,terjaga oleh Paduka Yang Mulia… atas ijin dari Alloh lah empat penjuru penguasa jagat raya ini mebuka tabir mahligai turunya terang tanpa nafsu ialah “Rohul Kudus”pembawa wahyu adhi cakraningrat terukir dua arah mata angin pada Gading Putih yang menjulur membentuk Rahmat Intoqiyah 101 Cakra Ismoyo sebagai pemberi restu untuk membukanya Rubainah kunci alam dunia Vatikan tergerak menyongsong kabut sutra Yerusalem baru yang temboknya gemerlapan intan berlian berbentuk persegi sepanjang, terjaga oleh kekokohan pintu emas yang silaunya hingga penjuru cakrawala. Kursi Ikhlas pun mewujut menjadi jubah dan mahkota menyambut kedatangan “Imam Besar” yang terkenang ialah “Rajawali Paduka Yang Mulia…” membawa kotak hitam bernama “Tabut” sebagai terang untuk makna akhir sebuah cerita.

Dana Revolusi telah usai,terjunlah menggapainya maka impi yang terlukis menjadi angan yang kosong menemani kita dan permainan mengatas namakan dunia perbankan menjulurkan lidahnya mengharap rencana koloni nya berhasil, ketahuilah bahwa akan ada terang dalam penggambaran ini tak mengatas nama kan Trasti,Dinasty,ataupun Prasasti manapun sebagai bukti nyatanya karena semua itu Fana tiada angan nyata bagi makna nurani hidup, Iman dan Taqwa sesungguhnya menjadi bukti yang nyata atas pertanggung jawaban kelak dihadapan Nya sekaligus pembawa terang untuk restu dari yang menciptakan Jagat Amanah ini.Revolusi akan selamanya tergelar sampai batas waktu yang ditentukan datang….

KETERANGAN DANA REVOLUSI II

Untuk cerita yang selalu terkenang dalam sejarah masa silam, inilah cerita yang penuh makna sebagai pembelajaran kita sebagai cermin untuk mengembalikan jati diri kita yang berbudi pekerti luhur dan kembali pada tatanan awal yang murni. Maknailah seberkas cerita ini dengan membuka hati untuk menjadikan pembelajaran penuh arti bagi kehidupan kita.

Membuka sejarah Timur dan Barat, atas Nama yang tak dikenal tetapi peranannya mampu menggetarkan jagat raya ini. Seberkas cahaya Penantian yang yang menyatukan jagat tanah Nuswantoro.Aum namo sidhem amastuti Pangriptaning Karyo meco Rinungsite pangreh gaib karso njarwani kang makuwon aneng ing Mandologiri ( Hormat kepada yang terhormat penulis sebuah karya penguasa gaib menerangkan yang bertempat di Gunung Mandala ). Sejak ribuan tahun mengajarkan Kasih sayang dan budi pekerti Paduka yang Mulia Tunggul Sabdo Jati Doyo Among Rogo Pamomong Tanah Jowo Shang Hyang Ismoyo Jati sebagai pedoman hidup yang kokoh sebagai pegangan kita untuk mengartikan makna kehidupan ini dan sesungguhnya kehidupan ini adalah sesaat yang akhirnya segala sesuatu yang mempunyai nafas kehidupan pada dasarnya akan merasakan kematian. Inilah awal sejarah leluhur umat manusia bernama Adam yang mendapatkan hukuman diturunkan ke Bumi yang menurunkan turunannya hingga beraneka ragam sifat, bentuk, dan rupa manusia.

Ketahuilah kehidupan manusia di muka bumi ini pada dasar nya adalah hukuman dari Alloh tuhan semesta alam, hannya kasih sayang dan budi pekerti serta rasa keyakinan mengimani bahwa adanya Zat yang menguasai Jagat raya ini ialah Alloh tuhan semesta alam yang dapat mengembalikan kita dengan tenang esok kelak disisinya. Diutuslah para Rosul-rosulnya di berbagai bumi cakrawala agar mengajarkan umat manusia untuk beribadah kepadanya dan mengenal satu nama yang Esa ialah Alloh tuhan yang Maha agung.

Jadikanlah Alloh dan UtusanNya sebagai pedoman hidup kita di Dunia karena merekalah pedoman hidup yang sebenar-benar nya, tanamkanlah cinta kasih terhadap sesama dan berperilakulah Budi pekerti dalam kehidupan sesungguh nya sifat ini yang memberikan kedamaian dan keindahan di alam wujud dan syiriah ini pasangkanlah kedua nya dengan selalu mengingat Alloh dan tanamkanlah 99 namanya dalam relung hati kita yang terdalam karena inilah sarana kita sebagai modal kehidupan menjalankan ibadah dengan hati penuh ketenangan. Iman dan Taqwa akan membawa kita pada ketenangan hidup yang akhirnya siap untuk menghadapi cerita akhir dari hembusan nafas ini, betapa mudah nya menjalankan hidup dengan Kasih sayang dan Budi pekerti dialah yang mengajarkan kita berbudi pekerti dan dialah yang mengajarkan kita rasa Kasih sayang atas ijin Alloh adalah nama yang abadi yang ucapan nya dapat menyatukan bumi Nuswantoro ini. ketahuilah pada dasarnya semua yang turun di Jagat raya ini pada dasarnya adalah Satu begitu pula lah ajaran keyakinan dan kepercayaan sesungguh nya Alloh menurunkannya kepada Rosul Nya hanyalah satu yang membedakan hanyalah nama, waktu yang diturunkanNya, dan tata cara peribadahanNya.

Ketahuilah sesungguhnya tidak ada perbedaan dalam semua ini, celakalah manusia yang membuat semua ini menjadi beraneka ragam sehingga tampak adanya perbedaan untuk keTauhidan ini, berantakan hingga terjadi beragam jenis aliran-aliran yang beranggapan golongan Nya adalah yang paling benar dan mengambil keuntungan dari segala urusan mengatas namakan golongannya itu. Kembalilan pikiran ini hingga taraf Nol sehingga menjadi satu kehidupan sejati dalam Nuswantoro. Sadarilah bahwa kepercayaan dan keyakinan yang Alloh lahirkan di muka Bumi ini sesungguhnya berpasang-pasangan maknailah ini sesungguhnya ada makna penuh arti dalam kita menuju dunia baru atas dasar Ketuhanan yang Maha Esa pada Pancasila.

Inilah Rahmat yang Alloh berikan untuk tanah air kita sesungguh Nya kemerdekaan ini adalah wahyu kebebasan dari Nya yang menandakan makna abadi 1 Zat yang kita tuju ialah Alloh tuhan Semesta alam yang memberikan bangsa ini 7 an untuk kemerdekaan karena inilah hak segala bangsa yang terbangun dari rasa 0 agar menciptakan Kemanusiaan yang adil dan beradab bersama menggapai kekokohan bernegara membentuk rantai 8 dimana Persatuan Indonesia dapat terwujud dengan kesemuanya ini kita menjadi 1 kesatuan yang tercermin pada Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sesungguh nya contoh ini sudah ada dan nyata yang dibawa oleh 9 waliullah dalam syiarnya agar tercipta 4 tahapan dalam hati menuju Tauhid ( cipta, rasa, karsa, dan karya ) yang akan melahirkan jati diri kita yang kokoh dalam 5 rukun Islam agar terlaksananya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam pemberian wahyu kebebasan 17081945.

Kembalilah kepada jati diri bangsa kita sebagai tonggak harapan dalam menuju dunia baru maka disinilah akan terbukanya tatanan dunia baru terbebasnya bangsa ini pada kutukan THE GREEN HILTON AGREEMENT dan menjadi suatu anugrah untuk bangsa kita tercinta ini.Cinta kasih dan Budi pekerti akan abadi dalam bumi Nuswantoro walaupun hilang akan datang kembali dengan SECRET SAFETY THE PRINCIPLE CODE 101 DEPOSIT TRANSACTION NO.756/0078-6.1.78667 , Tiga clise aman terjaga, diyakini ataupun tak teryakini tidak menjadi pedoman dalam pengabaran ini karena semua ini tak butuh dipercaya, hanya restu dari paduka yang mulia lah yang menjadi pedoman untuk makna perjanjian ini agar turun nya angan dalam impian atas izin oleh Alloh Tuhan semesta alam lah harapan ini akan terus berjalan.

Pada dasar nya manusia haus akan bukti kebenaran dan pada takdir nya bila bukti itu telah menjadi Fakta yang nyata manusia akan menjadi haus dalam pernyataan AKU ikut serta dalam pembuktian ini hingga Anak turunana Nya kelak ikut mengakui bahkan turut mengakui persaksian penggelaran tatanan dunia baru ini. Kenanglah ini bahwa penggelaran Tanah cinta kasih dan Budi pekerti ini dalam membangun karya dunia baru tidak butuh keyakinan dan dukungan siapapun. Karena tatanan ini suatu arti yang terjaga berdasarkan janji yang abadi dalam kenang masa silam.

Kembalilah kepada awal tatanan hidup, Alloh mengetahui segala perbendaharaan yang Nyata walaupun yang Ghoib dan tak seorang pun manusia yang dapat menyentuhnya. Saksikanlah hadirnya Awan terang Atlantik yang menghiasi jagat Raya ini, hancurlah Raga yang memperTuhankan Uang, dan musnahlah jiwa yang merasa benar dalam kepentingan urusan golongannya. Adalah Alloh tuhan semesta alam Tuhan dari segala Tuhan tidak ada yang sederajat pada Nya yang menciptakan Cakrawala ini dan memberikan kepintaran pada manusia untuk menciptakan berbagai alat untuk kebutuhan dan keperluanNya agar kaum manusia selalu bersyukur dan beribadah kepadanya bukan untuk mempercayai ciptaan manusia yang fana.

Alam akan menjadi saksi yang setia menemani perjuangan ini dan alampun akan menjadi pertanda untuk tatanan awal pekik Rajawali bersama Paduka dan Ibu Ratu yang Mulia akan senantiasa menjaga keutuhan tanah Nuswantoro menuju Tanah Atlantik yang tertanam Jubah Pin Sandi pembuka dalam kotak hitam bernama Tabut.

Misteri Emas Batangan Ir. Soekarno

 
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John Fitzgerald Kennedy. Konon penembakan John F Kennedy pada November 1963 yang membuatnya tewas secara tragis lantaran menandatangani perjanjian tersebut.

Konon pula penggulingan Ir Soekarno dari kursi kepresidenan wajib dilakukan jaringan intelijen AS disponsori komplotan Jahudi (Zionis Internasional) yang tidak mau AS bangkrut dan hancur karena mesti mematuhi perjanjian tersebut juga tidak rela melihat RI justru menjadi kuat secara ekonomi di samping modal sumber daya alamnya yang semakin menunjang kekuatan ekonomi RI. selain itu ada beberapa tujuan lain yang harus dilaksanakan sesuai agenda Zionis Internasional. Berikut ini saya coba tulis hasil penelusuran pada tahun 1994 s/d 1998, berlanjut tahun 2006 s/d 2010, ditambah informasi dari beberapa sumber. Tapi mohon diingat, anggap saja tulisan ini hanya penambah wawasan belaka.

Perjanjian itu biasa disebut sebagai salah satu ’Dana Revolusi’, atau ’Harta Amanah Bangsa Indonesia’, atau pun ’Dana Abadi Ummat Manusia’. Sejak jaman Presiden Soeharto hingga Presiden Megawati cukup getol menelisik keberadaannya dalam upaya mencairkannya.

Perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement Geneva dibuat dan ditandatangani pada 21 November 1963 di hotel Hilton Geneva oleh Presiden AS John F Kennedy (beberapa hari sebelum dia terbunuh) dan Presiden RI Ir Soekarno dengan saksi tokoh negara Swiss William Vouker. Perjanjian ini menyusul MoU diantara RI dan AS tiga tahun sebelumnya. Point penting perjanjian itu; Pemerintahan AS (selaku pihak I) mengakui 50 persen keberadaan emas murni batangan milik RI, yaitu sebanyak 57.150 ton dalam kemasan 17 paket emas dan pemerintah RI (selaku pihak II) menerima batangan emas itu dalam bentuk biaya sewa penggunaan kolateral dolar yang diperuntukkan pembangunan keuangan AS.

Dalam point penting lain pada dokumen perjanjian itu, tercantum klausul yang memuat perincian ; atas penggunaan kolateral tersebut pemerintah AS harus membayar fee 2,5 persen setiap tahunnya sebagai biaya sewa kepada Indonesia, mulai berlaku jatuh tempo sejak 21 November 1965 (dua tahun setelah perjanjian). Account khusus akan dibuat untuk menampung asset pencairan fee tersebut. Maksudnya, walau point dalam perjanjian tersebut tanpa mencantumkan klausul pengembalian harta, namun ada butir pengakuan status koloteral tersebut yang bersifat sewa (leasing). Biaya yang ditetapkan dalam dalam perjanjian itu sebesar 2,5 persen setiap tahun bagi siapa atau bagi negara mana saja yang menggunakannya.

Biaya pembayaran sewa kolateral yang 2,5 persen ini dibayarkan pada sebuah account khusus atas nama The Heritage Foundation (The HEF) yang pencairannya hanya boleh dilakukan oleh Bung Karno sendiri atas restu Sri Paus Vatikan. Sedang pelaksanaan operasionalnya dilakukan Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS). Kesepakatan ini berlaku dalam dua tahun ke depan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut, yakni pada 21 November 1965.

Namun pihak-pihak yang menolak kebijakan John F. Kennedy menandatangani perjanjian itu, khususnya segelintir kelompok Zionis Internasional yang sangat berpengaruh di AS bertekat untuk menghabisi nyawa dan minimal karir politik kedua kepala negara penandatangan perjanjian itu sebelum masuk jatuh tempo pada 21 November 2965 dengan tujuan menguasai account The HEF tersebut yang berarti menguasai keuangan dunia perbankan.

Target sasaran pertama, ’menyelesaikan’ pihak I selaku pembayar, yakni membuat konspirasi super canggih dengan ending menembak mati Presiden AS JF Kennedy itu dan berhasil. Sudah mati satu orang penandatangan perjanjian, masih seorang lagi sebagai target ke II, yakni Ir Soekarno. Kaki tangan kelompok Zionis Internasional yang sejak awal menentang kesepakatan perjanjian itu meloby dan menghasut CIA dan Deplu AS untuk menginfiltrasi TNI-AD yang akhirnya berpuncak pada peristiwa G30S disusul ’penahanan’ Soekarno’ oleh rezim Soeharto. Apesnya lagi, Soekarno tidak pernah sempat memberikan mandat pencairan fee penggunaan kolateral AS itu kepada siapa pun juga !! Hingga beliau almarhum beneran empat tahun kemudian dalam status tahanan politik.

Sedangkan kalangan dekat Bung Karno maupun pengikutnya dipenjarakan tanpa pengadilan dengan tudingan terlibat G30S oleh rezim Soeharto. Mereka dipaksa untuk mengungkapkan proses perjanian itu dan bagaimana cara mendapatkan harta nenek moyang di luar negeri itu. Namun usaha keji ini tidak pernah berhasil.

Hal Ikhwal Perjanjian

Sepenggal kalimat penting dalam perjanjian tersebut => ”Considering this statement, which was written andsigned in Novemver, 21th 1963 while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were justobtained.”

Perjanjian hitam di atas putih itu berkepala surat lambing Garuda bertinta emas di bagian atasnya dan berstempel ’The President of The United State of America’ dan ’Switzerland of Suisse’.

Berbagai otoritas moneter maupun kaum Monetarist, menilai perjanjian itu sebagai fondasi kolateral ekonomi perbankan dunia hingga kini. Ada pandangan khusus para ekonom, AS dapat menjadi negara kaya karena dijamin hartanya ’rakyat Indonesia’, yakni 57.150 ton emas murni milik para raja di Nusantara ini. Pandangan ini melahirkan opini kalau negara AS memang berutang banyak pada Indonesia, karena harta itu bukan punya pemerintah AS dan bukan punya negara Indonesia, melainkan harta raja-rajanya bangsa Indonesia.

Bagi bangsa AS sendiri, perjanjian The Green Hilton Agreement merupakan perjanjian paling tolol yang dilakukan pemerintah AS. Karena dalam perjanjian itu AS mengakui asset emas bangsa Indonesia. Sejarah ini berawal ketika 350 tahun Belanda menguasai Jawa dan sebagian besar Indonesia. Ketika itu para raja dan kalangan bangsawan, khususnya yang pro atau ’tunduk’ kepada Belanda lebih suka menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk batangan emas di bank sentral milik kerajaan Belanda di Hindia Belanda, The Javache Bank (cikal bakal Bank Indonesia). Namun secara diam-diam para bankir The Javasche Bank (atas instruksi pemerintahnya) memboyong seluruh batangan emas milik para nasabahnya (para raja-raja dan bangsawan Nusantara) ke negerinya di Netherlands sana dengan dalih keamanannya akan lebih terjaga kalau disimpan di pusat kerajaan Belanda saat para nasabah mempertanyakan hal itu setelah belakangan hari ketahuan.

Waktu terus berjalan, lalu meletuslah Perang Dunia II di front Eropa, dimana kala itu wilayah kerajaan Belanda dicaplok pasukan Nazi Jerman. Militer Hitler dan pasukan SS Nazi-nya memboyong seluruh harta kekayaan Belanda ke Jerman. Sialnya, semua harta simpanan para raja di Nusantara yang tersimpan di bank sentral Belanda ikut digondol ke Jerman.

Perang Dunia II front Eropa berakhir dengan kekalahan Jerman di tangan pasukan Sekutu yang dipimpin AS. Oleh pasukan AS segenap harta jarahan SS Nazi pimpinan Adolf Hitler diangkut semua ke daratan AS, tanpa terkecuali harta milik raja-raja dan bangsawan di Nusantara yang sebelumnya disimpan pada bank sentral Belanda. Maka dengan modal harta tersebut, Amerika kembali membangun The Federal Reserve Bank (FED) yang hampir bangkrut karena dampak Perang Dunia II, oleh ’pemerintahnya’ The FED ditargetkan menjadi ujung tombak sistem kapitalisme AS dalam menguasai ekonomi

Belakangan kabar ’penjarahan’ emas batangan oleh pasukan AS untuk modal membangun kembali ekonomi AS yang sempat terpuruk pada Perang Dunia II itu didengar pula oleh Ir Soekarno selaku Presiden I RI yang langsung meresponnya lewat jalur rahasia diplomatic untuk memperoleh kembali harta karun itu dengan mengutus Dr Subandrio, Chaerul saleh dan Yusuf Muda Dalam walaupun peluang mendapatkan kembali hak sebagai pemilik harta tersebut sangat kecil. Pihak AS dan beberapa negara Sekutu saat itu selalu berdalih kalau Perang Dunia masuk dalam kategori Force Majeur yang artinya tidak ada kewajiban pengembalian harta tersebut oleh pihak pemenang perang.

Namun dengan kekuatan diplomasi Bung Karno akhirnya berhasil meyakinkan para petinggi AS dan Eropa kalau asset harta kekayaan yang diakuisisi Sekutu berasal dari Indonesia dan milik Rakyat Indonesia. Bung Karno menyodorkan fakta-fakta yang memastikan para ahli waris dari nasabah The Javache Bank selaku pemilik harta tersebut masih hidup !!

Nah, salah satu klausul dalam perjanjian The Green Hilton Agreement tersebut adalah membagi separoh separoh (50% & 50%) antara RI dan AS-Sekutu dengan ’bonus belakangan’ satelit Palapa dibagi gratis oleh AS kepada RI. Artinya, 50 persen (52.150 ton emas murni) dijadikan kolateral untuk membangun ekonomi AS dan beberapa negara eropa yang baru luluh lantak dihajar Nazi Jerman, sedang 50 persen lagi dijadikan sebagai kolateral yang membolehkan bagi siapapun dan negara manapun untuk menggunakan harta tersebut dengan sistem sewa (leasing) selama 41 tahun dengan biaya sewa per tahun sebesar 2,5 persen yang harus dibayarkan kepada RI melalui Ir.Soekarno. Kenapa hanya 2,5 persen ? Karena Bun Karno ingin menerapkan aturan zakat dalam Islam.

Pembayaran biaya sewa yang 2,5 persen itu harus dibayarkan pada sebuah account khusus a/n The Heritage Foundation (The HEF) dengan instrumentnya adalah lembaga-lembaga otoritas keuangan dunia (IMF, World Bank, The FED dan The Bank International of Sattlement/BIS). Kalau dihitung sejak 21 November 1965, maka jatuh tempo pembayaran biaya sewa yang harus dibayarkan kepada RI pada 21 November 2006. Berapa besarnya ? 102,5 persen dari nilai pokok yang banyaknya 57.150 ton emas murni + 1.428,75 ton emas murni = 58.578,75 ton emas murni yang harus dibayarkan para pengguna dana kolateral milik bangsa Indonesia ini.

Padahal, terhitung pada 21 November 2010, dana yang tertampung dalam The Heritage Foundation (The HEF) sudah tidak terhitung nilainya. Jika biaya sewa 2.5 per tahun ditetapkan dari total jumlah batangan emasnya 57.150 ton, maka selama 45 tahun X 2,5 persen = 112,5 persen atau lebih dari nilai pokok yang 57.150 ton emas itu, yaitu 64.293,75 ton emas murni yang harus dibayarkan pemerintah AS kepada RI. Jika harga 1 troy once emas (31,105 gram emas ) saat ini sekitar 1.500 dolar AS, berapa nilai sewa kolateral emas sebanyak itu ?? Hitung sendiri aja !!

Mengenai keberadaan account The HEF, tidak ada lembaga otoritas keuangan dunia manapun yang dapat mengakses rekening khusus ini, termasuk lembaga pajak. Karena keberadaannya yang sangat rahasia. Makanya, selain negara-negara di Eropa maupun AS yang memanfaatkan rekening The HEF ini, banyak taipan kelas dunia maupun ’penjahat ekonomi’ kelas paus dan hiu yang menitipkan kekayaannya pada rekening khusus ini agar terhindar dari pajak. Tercatat orang-orang seperti George Soros, Bill Gate, Donald Trump, Adnan Kasogi, Raja Yordania, Putra Mahkota Saudi Arabia, bangsawan Turko dan Maroko adalah termasuk orang-orang yang menitipkan kekayaannya pada rekening khusus tersebut.

George Soros dengan dibantu ole CIA berusaha untuk membobol account khusus tersebut. Bahkan, masih menurut sumber yang bisa dipercaya, pada akhir 2008 lalu, George Soros pernah mensponsori sepasukan kecil yang terdiri dari CIA dan MOSSAD mengadakan investigasi rahasia dengan berkeliling di pulau Jawa demi untuk mendapatkan user account dan PIN The HEF tersebut.

Selain itu, George Soros dibantu dinas rahasia CIA pernah berusaha membobol account khusus tersebut, namun gagal. Bahkan akhir 2008 lalu, George Soros pernah mensponsori sepasukan kecil agen CIA dan MOSSAD (agen rahasia Israel) mengadakan investigasi rahasia dengan berkeliling di pulau Jawa demi untuk mendapatkan user account dan PIN The HEF tersebut termasuk untuk mencari tahu siapa yang diberi mandat Ir Soekarno terhadap account khusus itu. Padahal Ir Soekarno atau Bung Karno tidak pernah memberikan mandat kepada siapa pun. artinya pemilik harta rakyat Indonesia itu tunggal, yakni Bung Karno sendiri. Sampai saat ini !!

Penjahat Perbankan Internasional Manfaatkan Saat Ada Bencana Alam Besar

Sialnya, CUSIP Number (nomor register World Bank) atas kolateral ini bocor. Nah, CUSIP inilah yang kemudian dimanfaatkan kalangan bankir papan atas dunia yang merupakan penjahat kerah putih (white collar crime) untuk menerbitkan surat-surat berharga atas nama orang-orang Indonesia. Pokoknya siapa pun dia, asal orang Indonesia berpassport Indonesia dapat dibuatkan surat berharga dari UBS, HSBC dan bank besar dunia lainnya. Biasanya terdiri dari 12 lembar, diantaranya ada yang berbentuk Proof of Fund, SBLC, Bank Guaranted, dan lainnya. Nilainya pun fantastis, rata-rata di atas 500 juta dolar AS hingga 100 miliyar dolar AS.

Ketika dokumen tersebut dicek, maka kebiasaan kalangan perbankan akan mengecek CUSIP Number. Jika memang berbunyi, maka dokumen tersebut dapat menjalani proses lebih lanjut. Biasanya kalangan perbankan akan memberikan bank officer khusus bagi surat berharga berformat Window Time untuk sekedar berbicara sesama bank officer jika dokumen tersebut akan ditransaksikan. Sesuai prosedur perbankan, dokumen jenis ini hanya bisa dijaminkan atau dibuatkan rooling program atau private placement yang bertempo waktu transaksi hingga 10 bulan dengan High Yield antara 100 persen s/d 600 persen per tahun.

Nah, uang sebesar itu hanya bisa dicairkan untuk proyek kemanusiaan. Makanya, ketika terjadi musibah Tsunami di Aceh dan gempa di DIY, maka dokumen jenis ini beterbangan sejagat raya bank. Brengseknya, setiap orang Indonesia yang namanya tercantum dalam dokumen itu, masih saja hidup miskin blangsak sampai sekarang. Karena memang hanya permainan bandit bankir kelas hiu yang mampu mengakali cara untuk mencairkan aset yang terdapat dalam rekening khusus itu.

Di sisi lain, mereka para bankir curang juga berhasil membentuk opini, dimana sebutan ’orang stress’, sarap atau yang agak halus ’terobsesi’ kerap dilontarkan apabila ada seseorang yang mengaku punya harta banyak, miliyaran dollar AS yang berasal dari Dana Revolusi atau Harta Amanah Bangsa Indonesia. Opini yang terbentuk ini bagi pisau bermata dua, satu sisi menguntungkan bagi keberadaan harta yang ada pada account khusus tersebut tidak terotak-atik, namun sisi lainnya para bankir bandit dapat memanfaatkannya demi keuntungan pribadi dan komplotannya ketika ada bencana alam besar di dunia, seperti bencana Tsunami di Jepang baru-baru ini. Tapi yang paling berbahaya, tidak ada pembelaan rakyat, negara dan pemerintah Indonesia ketika harta ini benar-benar ada dan mesti diperjuangkan bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

Kaitannya dengan Satria Piningit, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu, Ratu Adil

Penulis punya pengertian, ketika Satrio Piningit sudah melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin maka beliau menjadi Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu (SPSW) karena kecintaannya yang teramat sangat kepada TUHAN ALLAH.

Takut akan TUHAN dengan mencintai-NYA dengan segenap hatinya menjadi awal setiap langkah beliau dalam melaksanakan tugas membawa rakyat Nusantara maupun umat manusia menuju kesejahteraan dan kemakmuran yang hakiki. Ketika semua umat manusia pada umumnya dan rakyat Nusantara pada khususnya sudah mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang hakiki itu, maka beliau mendapat sebutan sang Ratu Adil.

Kami juga berkeyakinan, sang SPSW yang mampu mendapatkan kembali harta abadi rakyat Nusantara, bagaimana pun prosesnya. Karena kepemimpinannya memang mendapat bimbingan langsung TUHAN Pemilik Semesta Alam. Semua harta itu akan diserahkan kepada negara yang dipimpinnya untuk dikelola demi kesejahteraan dan kemakmuran segenap pemilik sejatinya, yakni bangsa Nusantara ini !!
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. VaGpn-Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger